Another Trip to Jogja


Hello again Daerah Istimewa Yogyakarta. Not a "long time to see" actually, tapi karena lagi kepingin banget berlibur dipadu-padankan (tsahh..bhasa gue) dengan sempitnya waktu, jadilah pilihan jatuh ke kota Yogyakarta.
before I start my story, I'll tell you the member of this trip: Shany, Dimo and me myself. This trip start from July 11th, 2012 until July 15th, 2012
And here's the story begin:

Night 1
At 8 pm we depart by train, Lodaya Malam, berkelas bisnis seharga 110.000 rupiah.
tips: ordered the train's ticket a few days before you go. Lebih baik langsung order tiket keberangkatan dan kepulangan.

Day 1
Kami tiba di stasiun Tugu pukul 3.40 pagi, karena jam cek-in hotel mulai pukul 12.00 dan belum ada aktifitas yg dapat kami lakukan di Jogja sesubuh ini, akhirnya kami memutuskan untuk 'ngemper' di stasiun, sekitar pukul 7 pagi, kami memutuskan untuk memulai hari kami di kota Ngayogyakarta.

Jalan Dagen
Kami pergi menuju hotel (atau lebih tepatnya penginapan) untuk menitipkan barang2 kami. Kami menjatuhkan pilihan di penginapan "BLUE SAFIR HOTEL" di jalan Dagen (sekitaran Malioboro) dgn tarif kamar 200.000/malam . Kamarnya lumayan bagus, kamar mandi menggunakan shower, ada AC dan TV. (tips: booking lah hotel sebelum sampai ke kota tujuan, kalau memang tidak bisa melakukan online booking, coba minta tolong org yang kita kenal di daerah itu, karena akan sangat susah untuk mencari penginapan dengan harga terjangkau pada musim liburan). Kami memilih hotel ini, karena pada saat itu hotel lain sudah full booked (saat itu holiday season). Sesampainya di Hotel, karena belum bisa memasuki kamar, kami pun berjalan-jalan di sekitar malioboro.

Kami berjalan di seputaran jalan Malioboro hingga melihat keramaian di depan pasar beringharjo dan memutuskan untuk berhenti di sana, dan voila!! ternyata ada yang berjualan pecel di sana. And it seems delicious, so we decided to try it, kebetulan juga perut kami sudah minta diisi dengan sarapan. Di sana seporsi pecel seharga 6.000 rupiah sudah diisi dengan mie dan berbagai jenis sayur. Dan ternyata rasanya emang enak banget. (WARNING!! Kalau datang ke sini sebaiknya minum teh botol ataupun minuman kemasan saja, pagi itu kami melihat teh sisa dari orang2 lain digabungkan untuk membuat 1 porsi teh baru)

Add caption
penjual pecel di pasar beringharjo

After finished our breakfast we walked to "MUSEUM NEGRI SONOBUDOYO YOGYAKARTA". Kami membayar tiket masuk seharga Rp 3.000/orang. Di sini kami belajar memainkan alat musik tradisional Yogyakarta dan mengetahi sejarah2 yang terdapat di Jawa Tengah ini. Di sini ada guide yang akan menjelaskan semua barang2 yang ada di museum. Dan oiah, museum ini juga suka mengadakan pementasan wayang pada malam hari

Properti Museum
Alat musik tradisional

At 11am we continue our trip to Keraton Yogyakarta, we have to paid Rp 3000/pax plus Rp 1000 for our camera, but unfortunately, keraton sedang di renovasi, sehingga ada bagian yang ditutup dan tidak banyak yang dapat dilihat, jadi tidak berlama-lama lagi, kami pun beranjak kembali menuju penginapan untuk beristirahat. Kami kembali ke hotel menggunakan becak, (Tips: Ingat untuk selalu menawar tarif becak maupun delman, karena mereka akan menawarkan harga yang lumayan tinggi pada awalnya)


Finaly at 1 pm we arrived at hotel and take a nap 'till 5pm we go out from hotel again
Kami jalan-jalan di seputaran malioboro lagi, yang kali ini sudah dipenuhi oleh pedagang2 kaki lima. Ada banyak jenis dagangan yang di jual, mulai dari pernak-pernik sampai pakaian2.
Kami juga mampir ke Mirota Batik. Di Mirota ada banyak sekali kerajinan tangan yang unik, dan di sini juga terdapat berbagai jenis barang mulai dari makanan, pakaian, hingga kerajinan tangan, harganya pun beragam, mulai dari yang murah sampai mahal. Di Mirota ini sendiri harga barang2nya sudah dilabelkan (tidak bisa di tawar lagi).


Salah satu radio antik yang dijual di Mirota
Penulis batik di Mirota



At 7pm we had our dinner at LESEHAN BOROBUDUR di sepanjang jalan Malioboro. Memang suasana makan di tengah keramaian kota jogja cukup menggiurkan, namun harga makanan di sini lumayan mahal, misalnya saja Gudeg Komplit seharga 32.000 rupiah, ayam goreng (tanpa nasi) 9.000 rupiah

Setelah selesai makan malam, kami mampir ke reflexy keluarga "kakiku" di Malioboro dan refleksi selama 45 menit.
Kami kembali ke hotel pukul 21.15 untuk beristirahat dan menyiapkan energi untuk esok hari.

Day 2


Di hari kedua kami memutuskan untuk menyewa mobil seharga Rp 300.000 sudah termasuk supir.  Dan di hari kedua juga kami kedatangan satu personil baru, he is Hendrik, a friend from Medan who is sudying in Jogja.
We start our day at 8.30 am by having a breakfast Pecel Beringhajo and continue our trip to Jogja at 9.30am.
Begitu nyampe di Borobudur, kami membayar tiket masuk sebesar Rp 30.000/orang.



 


Jam 1 siang kami melanjutkan perjalanan kami dan mampir di SOP AYAM PAK MIN pukul 2 siang untuk makan siang. Sop Ayam ini terdapat di Jalan Kledokan, Sleman dan terkenal karena rasanya yang enak dan murah (satu porsinya berada di kisaran belasan ribu rupiah).

Akhirnya pukul 15.30 kami berangkat menuju pantai Parang Tritis untuk menikmati Sunset. Parang Tritis lumayan terkenal dengan Sunsetnya, while Borobudur terkenal dengan Sunrise nya.
And we seen it, Thank God langit waktu itu cerah. Keluar dari Parang Tritis, kami menuju pantai Depok untuk makan ikan bakar. Di sini kita bisa langsung membeli sendiri ikan bakarnya di pasar dan meminta untuk di bakar (Tips: kalau mau nawar jangan terlalu jauh harganya, nanti porsinya dikurangin)

Selagi menunggu ikan selesai di bakar, kami duduk2 menikmati langit malam di pantai, AND IT WAS AMAZING, ngeliat langit malam di pantai itu bener2 bagus banget, ada banyak bintang, even you can see the milky way, dan hokinya gue, I saw a fallen star.

Setelah menghabiskan beberapa waktu di pantai, kami menuju tempat makan dan melahap makan malam kami. It taste good


pantai parang tritis
penjual ikan

Pukul 22.15 kami sampai di hotel. Ada sedikit kejadian yang yahhh..bisa dibilang unforgettable lah. Sebenernya bau tidak enak ini sudah tercium oleh kami sejak malam pertama tidur di hotel ini, namun di malam kedua, baunya semakin menyengat dan lalat di kamar kami semakin bertambah, setelah meminta petugas hotel untuk mengecek kamar, ternyata ada seekor bangkai tikus yang cukup besar dan sudah berelatung di atap kamar, and it's very DISGUSTING. Tapi syang sekali, karena tidak ada kamar yang kosong, jadi malam itu kami tidak bisa pindah kamar.

DAY 3


Pergerakan kami dimulai pukul 11 siang menuju malioro dan mirota untuk berbelanja oleh-oleh. Karena jam sudah lewat menunjukkan jam makan siang (2pm), akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di pecel beringharjo. Sehabis makan siang kami kembali ke hotel sebentar untuk pindah kamar, lalu kembali bergerak menuju Taman Sari (konon tempat pemandian ratu, putri, dan selir raja), kali ini kami menjatuhkan pilihan ke Delman sebagai kendaraan kami. Awlanya tarif yang ditawarkan adalah Rp 50.000 namun kami tawar hingga harga jatuh di Rp 25.000 rupiah.

Delman
Malioboro

Sayang sekali, sesampainya di Taman Sari (3pm) ternyata Taman Sarinya sudah tutup, fortunately kami ketemu salah satu cucu abdi sultan dan dibawa melewati rumah2 penduduk untuk dapat masuk ke Taman Sari, di sini kami ketemu sekeluarga turis asing dari Belanda dan menjadi satu rombongan dengan kami.

Sepanjang perjalanan, bapak pemandu tersebut menjelaskan banyak hal tentang sejarah di seputaran Taman Sari ini.


Saat itu sedang ada renovasi juga di Taman Sari, sehingga banyak bagian yang ditutup, namun karena ditutupnya beberapa pintu, perjalanan ini kian menarik, kami melewati jalan2 yang memang tidak biasa, dan ada juga saatnya kami harus memanjat untuk dapat melihat kolam pemandian putri dan selir2 sultan.
Kami terus berjalan sampai Water Castle, yang dulunya merupakan sebuah kastil yang dikelilingi oleh air yang bertujuan agar menjaga keamanan putri dan selir sultan, namun kastil ini sudah tidak dikelilingi air lagi dan digantikan oleh rumah2 penduduk. Sayang sekali kastilnya sudah rusak karena gempa bumi.

Beruntungnya kami, saat keluar kami tidak perlu membayar tour guide kami krn hal itu sudah dilakukan oleh keluarga turis ini (mahasiswa minded banget).


Dahulunya bagian dari Mesjid di Taman Sari
friends from Holland

puku 3 sore kami melanjutkan perjalanan kami menuju Alun2 kidul dan menghabiskan waktu kami di sana dengan bermain bubble serta duduk2 sambil bercerita-cerita (Hendrik kembali bergabung dengan kami) sampai malam, lalu menikmati wedang ronde (Rp 5.000/porsi) dan bakso.











Pukul 21.30 kami kembali ke hotel dengan menggunakan becak, setelah ditawar, akhirnya satu becak dikenakan tarif 20.000 rupiah. Tukang becak di Jogja pada umumnya ramah2. Becak yang kami naiki menawrkan untuk mengantarkan kami ke Pabrik pembuatan Bakpia25. Tempat ini cukup recomended, karena bakpianya fresh from the oven dan kita juga dapat mencoba berbagai varian bakpia di sini

Setelah puas berbelanja bakpia, kami pun kembali ke hotel dan beristirahat

Day 4


Wake up earlier and having, our breakfast, as usual at Pecel Beringharjo, at 7.30 am.
Setelah selesai sarapan kami menyelesaikan administrasi penginapan dan berangkat menuju stasiun Tugu pukul 9 pagi karena kereta Lodaya Pagi yang kami tumpangi akan berangkat pukul 9.25.
Kami mengambil kelas eksekutif mengingat salah satu teman kami, Shany harus kerja keesokan harinya dan membutuhkan istirahat yang lumayan nyaman di kereta. Kami mengeluarkan biaya Rp 200.000 untuk mendapatkan 1 kursi di gerbong eksekutif.

Pada pukul 16.30 kami sampai di stasiun kota bandung dan mengakhiri Jogja trip kali ini

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 chit-chat. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy